Masalah polusi udara di Jakarta belum juga tuntas. Dikutip dari laman IQAir Senin (21/8/2023) pukul 05.00 WIB, US air quality index (AQI US) atau indeks kualitas udara di DKI Jakarta tercatat di angka 158. Nyatanya, polusi udara tidak hanya menganggu kesehatan pernapasan saja.
Namun bahkan bisa sampai ganggu kesehatan tulang. Loh kok bisa? Dokter spesialis ortopedi konsultan tulang belakang RS Pondok Indah – Pondok Indah dr. Widyastuti Srie Utami, Sp. OT (K) pun beri penjelasan.
Tak Cuma Serang Pernapasan, Polusi Udara Jakarta Ternyata Juga Picu Gangguan Kesehatan Tulang Menteri PPPA: Polusi Udara Memperburuk Gangguan Kesehatan pada Anak Ini Jadwal Kapal Cepat Sabang Banda Aceh dan Sebaliknya, Minggu, 4 Februari 2024
Jamal Musiala ke Man City, Real Madrid Transfer Kejutan Pemain Juventus, Duo Rp1 Triliun Cityzen Out Halaman 3 Dirappel! Terjawab Sudah Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan Dibayarkan 2024, Cek Info Kemenkeu Terbaru Pengakuan Kakak Ipar soal Ria Ricis Tak Pernah Disentuh, Teuku Ryan: Paham Agama Seperti Fitnah Halaman 4
Polusi udara, biasanya mengandung radikal bebas. Dan ada satu komponen tulang belakang yang rentan dengan radikal. "Nah salah satu komponen tulang belakang yang rentan dengan radikal bebas adalah bantalan tulang belakang," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Senin (21/8/2023). Bantalan tulang itu, kata dr Widya paling mudah terpengaruh yang mengakibatkan aus. "Pasien kena polusi atau merokok berat, itu seharusnya mungkn bantalan belum aus, menjadi aus lebih cepat," paparnya.
Bantalan yang aus atau menipis itu akan menyebabkab tulang tulang dalam sendi bersentuhan. Akibatnya, menimbulkan nyeri, bengkak, dan kaku. Pada tahap yang sudah parah, penderita bakal kesulitan bergerak.
Sebenarnya, bantalan tulang bisa aus seiring bertambahnya usia. Apalagi jika sudah menuju usia lanjut, ada proses degeneratif. "Bantala lama lama aus, di atas 40 tahun bantalan lebih kering tidak elastis. Tapi pasien yang (terpapar polusi) akan lebih cepat aus," tutupnya. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.