Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Senin (23/10/2023) melemah drastis dan nyaris menembus angka Rp 16.000 tepatnya di level Rp 15.944 per dolar AS. Bank Indonesia (BI) beralasan pelemahan rupiah kali ini terjadi karena kenaikan suku bunga menjadi 6 persen. Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan, BI berupaya menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi dengan menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 25 bps menjadi 6,00 persen.
"Untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakpastian global, serta sebagai langkah pre emptive dan forward looking untuk memitigasi dampaknya terhadap imported inflation," ujar Juda, Senin (23/10/2023). Juda menyampaikan, untuk menghadapi tantangan ke depan, Bank Indonesia terus melakukan penguatan respon kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. "Pertama, mengembangkan inovasi kebijakan seperti penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM), dan QRIS Cross Border," kata Juda.
Selain itu, BI juga memperkuat ketahanan siber yang bersifat end to end untuk memastikan keamanan data masyarakat yang berpengaruh pada kelancaran sistem pembayaran. Liverpool Memiliki 4 Opsi Transfer Gratis, Jurgen Klopp Bisa Tenang Hengkang dari Liga Inggris Rekrutan Pertama Transfer Pemain Liverpool Jika Xabi Alonso Gantikan Jurgen Klopp, Lijnder Mundur
15 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 5 Kurikulum Merdeka & Jawaban, Bertukar dan Membayar Lulusan Universitas Pertahanan Jadi Letnan Dua TNI, Februari 2024 Buka Pendaftaran, Kuota 300 Orang Resmi Inter Milan Rilis Skuad Babak Liga Champion, Bintang Kanada Masuk, Timnas Italia, Kolombia Out Halaman 4 Banjarmasinpost.co.id
RAMALAN SHIO Besok Sabtu 3 Februari 2024: Shio Tikus Difitnah, Shio Babi Jangan Terlalu Baik Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Elektabilitas Ganjar di Jawa Tengah yang Dipepet Prabowo Pengakuan Kakak Ipar soal Ria Ricis Tak Pernah Disentuh, Teuku Ryan: Paham Agama Seperti Fitnah Halaman 4
"Ketiga, mendukung pembiayaan hijau melalui berbagai instrumen kebijakan dalam mengantisipasi tantangan perubahan iklim," terangnya. Juda menyampaikan konsistensi, inovasi, dan sinergi adalah tiga prinsip utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. "Selama semester I 2023, stabilitas sektor keuangan masih terjaga dengan baik meski dihadapkan pada lingkungan risiko suku bunga global yang tinggi dalam jangka panjang (higher for longer)," tambahnya.