Rokok elektrik sering digembar gemborkan dapat mengganti rokok konvensional. Hal ini karena rokok elektrik diklaim lebih aman dan minim berikan dampak kesehatan. Menurut Dokter Spesialis Paru paru, dr Nurrahmah Yusuf, Sp.P(K), FISR anggapan ini tidaklah tepat
"Kandungan rokok elektrik ternyata juga sama. Mengandung berbagai zat nikotin, hingga formalin sebagai partikel yang bisa menyebabkan kerusakan paru," ungkapnya pada media briefing virtual, Kamis (16/11/2023). Dampak lain dari rokok elektrik adalah transfer kesehatan paru paru yang menyebabkan peradangan di saluran nafas. UGM, UII, Universitas Indonesia dan Sejumlah Kampus Ramai ramai Kritik Jokowi, Respons Istana
Ria Ricis Masih Enggan Buka Suara soal Alasannya Gugat Cerai Teuku Ryan Ivan Gunawan Bela Sonny Septian yang Gayanya Diejek Tak Normal, Bahas Orang Bodoh: yang Negur Tembok Daftar Harga BBM Pertamina Hari Ini 3 Februari 2024 di Se Indonesia, Termasuk Pertalite hingga Solar
Alumni Unhas: Maklumat Rektor Adalah Pengkhianatan Intelektual Halaman 4 Punya Masalah Perut Buncit? dr Zaidul Akbar Bagi Rahasia Ampuh Mengatasinya, Kurangi Makanan Ini Ria Ricis Gugat Cerai Teuku Ryan, Isi Perjanjian Pranikah Mereka Viral Lagi
Pengakuan Kakak Ipar soal Ria Ricis Tak Pernah Disentuh, Teuku Ryan: Paham Agama Seperti Fitnah Halaman 4 Rokok elektrik juga dapat menyebabkan kerusakan epitel hingga menurunkan sistem imun. Selain itu, bisa meningkatkan risiko kejadian asma dan Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
"Secara umum dampak rokok elektrik kni bisa menyebabkan serangan jantung," kata Nurrahmah. Lebih lanjut ia pun mengabarkan perihal data dari Amerika yang melaporkan ada 68 kasus kematian sepanjang tahun 2019 2020 akibat rokok elektrik. Oleh karenanya, ia pun menghimbau masyarakat untuk tidak merokok dengan jenis apa pun karena dapat timbulkan berbagai gangguan kesehatan.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.