Upaya pencegahan jauh lebih efektif menurunkan prevalensi stunting di Indonesia, bahkan hingga 80 persen. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) dalam Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) "Kalau kita mengejar anak yang stunting menjadi tidak stunting, keberhasilannya hanya 20 persen. Namun dengan mencegah lahirnya bayi stunting baru keberhasilannya lebih dari 80 persen,“ ungkap Hasto pada keterangannya, Selasa (4/7/2023).
Karena itu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan upaya pencegahan stunting dari hulu. Yaitu lewat skrining calon ibu agar bayi yang dilahirkan tidak stunting. Prevalensi Stunting di Kudus 19 Persen, Pemkab Fokus Turunkan Jadi 14 Persen
Bergas Fokus Turunkan Jadi 14 Persen, Ihwal Prevalensi Stunting di Kudus Masih 19 Persen Wawancara Eksklusif Pj Gubernur Sumatera Selatan Optimistis Turunkan Prevalensi Stunting 12 Persen Jamal Musiala ke Man City, Real Madrid Transfer Kejutan Pemain Juventus, Duo Rp1 Triliun Cityzen Out Halaman 3
Tekan Prevalensi Stunting, Pemkot Yogya Fokus di Upaya Pencegahan Transfer Besar Liverpool Berikutnya Sudah Jelas, Efek Munculnya Gelandang Chelsea Rp991 Miliar Pengakuan Kakak Ipar soal Ria Ricis Tak Pernah Disentuh, Teuku Ryan: Paham Agama Seperti Fitnah Halaman 4
Hasto Wardoyo mencontohkan kabupaten dengan jumlah penduduk 100 ribu jiwa, paling banyak akan ada ibu hamil sekitar 2 ribu orang. Rata rata, kata Hasto Wardoyo, dalam waktu sehari akan lahir sekitar enam bayi. Kemudian apabila di rata rata yang akan menikah, jumlahnya separuh yakni tiga calon pengantin.
Dari tiga pasang calon pengantin ini, sudah mesti memikirkan pencegahan. Salah satunya dengan mengetahui kondisi calon pengantin perempuan apakah menderita anemia atau tidak. “Yang akan menikah tadi harus tahu berapa yang anemia. Mereka yang terindikasi (anemia) berisiko melahirkan bayi stunting harus segera didampingi Tim Pendamping Keluarga (TPK),” kata Hasto lagi.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.