Salah satu faktor risiko kanker kulit adalah paparan sinar ultraviolet (UV) dalam waktu yang sangat lama tanpa perlindungan. Apabila seseorang jarang pakai tabir surya atau suncreen saat beraktivitas di luar ruangan, maka bisa tingkatkan risiko kanker kulit. Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Bedah Onkologi, dr. Yadi Permana, SpB(K)Onk.
"Apakah jarang pakai suncreen berisiko terkena kanker? Benar," ungkapnya pada media briefing virtual, Selasa (1/8/2023). Dr Yadi menyarankan untuk melihat berapa indeks UV lewat aplikasi ketika akan beraktivitas di luar ruang. "Kalau indeks UV angkanya di atas lima, itu bahaya. Jangan sering terpapar di luar. Itu berarti sinar UV lebih tinggi dan bisa meningkat risiko kanker kulit," papar dr Yadi.
Jarang Pakai Tabir Surya Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Kulit Ini Jadwal Kapal Cepat Sabang Banda Aceh dan Sebaliknya, Minggu, 4 Februari 2024 Sinar UV Risiko Bahaya di Wilayah Papua Barat Daya, BMKG Sarankan Pakai Tabir Surya
Alasan Harus Gunakan Tabir Surya Meski di dalam Ruangan, Cegah Penuaan Dini hingga Kanker Kulit Jamal Musiala ke Man City, Real Madrid Transfer Kejutan Pemain Juventus, Duo Rp1 Triliun Cityzen Out Halaman 3 Waspada Lakukan Tanning, Bisa Jadi Faktor Risiko Kanker Kulit
Dirappel! Terjawab Sudah Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan Dibayarkan 2024, Cek Info Kemenkeu Terbaru Pengakuan Kakak Ipar soal Ria Ricis Tak Pernah Disentuh, Teuku Ryan: Paham Agama Seperti Fitnah Halaman 4 Bila memang harus beraktivitas di luar rumah di saat indeks UV tinggi, maka dianjurkan menggunakan suncreen.
"Jika beraktivitas cukup dianjurkan pakai suncreen dengan perlindungan Sun Protection Factor (SPF) 30 atau kalau ekstrim bisa SPF 50," imbau dr Yadi. Semakin besar angka SPF maka perlindungannya dari paparan sinar matahari jauh lebih baik. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.